Saturday, 7 September 2013

Fiil (Kata Kerja)

فِعْل
FI'IL (Kata Kerja)


Fi'il dibagi atas dua golongan besar menurut waktu terjadinya:
1. FI'IL MADHY (فِعْل مَاضِي) atau Kata Kerja Lampau.
2. FI'IL MUDHARI' (فِعْل مُضَارِع) atau Kata Kerja Kini/Nanti.

Baik Fi'il Madhy maupun Fi'il Mudhari', senantiasa mengalami perubahan bentuk sesuai dengan jenis Dhamir yang bertindak sebagai FA'IL (فَاعِل) atau Pelaku dari pekerjaan itu.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui Fa'il (Pelaku) dari suatu kejadian/pekerjaan dan Dhamir (Kata Ganti) apa yang setara dengan Fa'il tersebut.



Untuk Fi'il Madhy, perubahan bentuk tersebut terjadi di akhir kata, sedangkan untuk Fi'il Mudhari', perubahan bentuknya terjadi di awal kata dan di akhir kata.



1) Bila Fa'il (Pelaku) dari Fi'il (Kata Kerja) itu adalah Dhamir Ghaib atau "orang ketiga" (هُنَّ - هُمْ - هُمَا - هِيَ - هُوَ) terletak sesudah Fi'il, maka bentuk Fi'il selalu Mufrad (meskipun Fa'il-nya Mutsanna atau Jamak).

  • دَخَلَ اَلْمُسْلِمُ الْمَسْجِدَ = muslim itu memasuki masjid
  • دَخَلَتِ الْمُسْلِمَةُ الْمَسْجِدَ = muslimah itu memasuki masjid
  • دَخَلَ الْمُسْلِمَانِ الْمَسْجِدَ = dua muslim itu memasuki masjid
  • دَخَلَتِ الْمُسْلِمَتَانِ الْمَسْجِدَ = dua muslimah itu memasuki masjid
  • دَخَلَ الْمُسْلِمُوْنَ الْمَسْجِدَ = kaum muslimin memasuki masjid
  • دَخَلَتِ الْمُسْلِمَاتُ الْمَسْجِدَ = kaum muslimat memasuki masjid

Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Mudhari' sebelum Fa'il:

  • يَدْخُلُ اَلْمُسْلِمُ الْمَسْجِدَ = muslim itu memasuki masjid
  • تَدْخُلُ الْمُسْلِمَةُ الْمَسْجِدَ = muslimah itu memasuki masjid
  • يَدْخُلُ الْمُسْلِمَانِ الْمَسْجِدَ = dua muslim itu memasuki masjid
  • تَدْخُلُ الْمُسْلِمَتَانِ الْمَسْجِدَ = dua muslimah itu memasuki masjid
  • يَدْخُلُ الْمُسْلِمُوْنَ الْمَسْجِدَ = kaum muslimin memasuki masjid
  • تَدْخُلُ الْمُسْلِمَاتُ الْمَسْجِدَ = kaum muslimat memasuki masjid

Pada contoh di atas, Fa'il untuk Dhamir Muannats ditandai dengan adanya huruf TA TA'NITS (ت تَأْنِيْث) atau "Ta Penanda Muannats" di belakang (Fi'il Madhy) atau di depan (pada Fi'il Mudhari').

2) Untuk Fa'il lainnya ( أَنْتُنَّ - أَنْتُمْ - أَنْتُمَا - أَنْتِ - أَنْتَ - نَحْنُ - أَنَا ) tetap mengikuti pola perubahan bentuk Fi'il sebagaimana mestinya.
 


فِعْل اْلأمْر - فِعْل النَّهْي
FI'IL AMAR (Kata Kerja Perintah)
FI'IL NAHY (Kata Kerja Larangan)


1) Fi'il Amar (Kata Kerja Perintah)

Fi'il Amar atau Kata Kerja Perintah adalah fi'il yang memuat pekerjaan yang dikehendaki oleh Mutakallim (pembicara) agar dilakukan oleh Mukhathab (lawan bicara). Maka yang menjadi Fa'il (Pelaku) dari Fi'il Amar adalah Dhamir Mukhathab (lawan bicara) atau "orang kedua" sebagai orang yang diperintah untuk melakukan pekerjaan tersebut. Menyuruh mengerjakan sesuatu berarti pekerjaan tersebut diharapkan akan terlaksana di waktu yang akan datang, maka pola dasar Fi'il Amar dibentuk dari Fi'il Mudhari' dengan perubahan seperti berikut:



Contoh dalam kalimat: dari fi'il عَمِلَ (= beramal, bekerja) menjadi Fi'il Amar:

  • اِعْمَلْ لآِخِرَتِكَ = bekerjalah untuk akhiratmu (lk)
  • اِعْمَلِيْ لآِخِرَتِكِ = bekerjalah untuk akhiratmu (pr)
  • اِعْمَلاَ لآِخِرَتِكُمَا = bekerjalah untuk akhirat kamu berdua
  • اِعْمَلُوْا لآِخِرَتِكُمْ = bekerjalah untuk akhirat kalian (lk)
  • اِعْمَلْنَ لآِخِرَتِكُنَّ = bekerjalah untuk akhirat kalian (pr)

Disamping pola umum di atas, terdapat pula beberapa pola Fi'il Amar yang agak berbeda dari pola di atas, karena menyesuaikan dengan bentuk dasar dari Fi'il asalnya. Perhatikan contoh berikut:

Fi'il قَالَ/يَقُوْلُ (=berkata) bila dijadikan Fi'il Amar menjadi:

  • قُلْ لِقَوْمِكَ = katakanlah kepada kaummu!
  • قُلِيْ لِقَوْمِكِ = katakanlah kepada kaummu (pr)!
  • قُوْلاَ لِقَوْمِكُمَا = katakanlah kepada kaum kamu berdua!
  • قُوْلُوْا لِقَوْمِكُمْ = katakanlah kepada kaum kalian!
  • قُلْنَ لِقَوْمِكُنَّ = katakanlah kepada kaum kalian (pr)!

2) Fi'il Nahy (Kata Kerja Larangan)

Untuk membentuk Fi'il Nahy, kita tinggal menambahkan HARF LAA NAHIYAH لاَ (=jangan) dan memasukkan huruf تَ di awal Fi'il Amar.

Fi'il فَعَلَ/يَفْعَلُ (=mengerjakan) bila dijadikan Fi'il Amar menjadi:



Dari fi'il خَافَ (= takut) dan fi'il حَزِنَ (= sedih) menjadi Fi'il Nahy:

  • لاَ تَخَفْ وَلاَ تَحْزَنْ = jangan (engkau -lk) takut dan jangan sedih
  • لاَ تَخَافِيْ وَلاَ تَحْزَنِيْ = jangan (engkau -pr) takut dan jangan sedih
  • لاَ تَخَافَا وَلاَ تَحْزَنَا = jangan (kamu berdua) takut dan jangan sedih
  • لاَ تَخَافُوْا وَلاَ تَحْزَنُوْا = jangan (kalian -lk) takut dan jangan sedih
  • لاَ تَخَفْنَ وَلاَ تَحْزَنَّ = jangan (kalian -pr) takut dan jangan sedih

Catatan: Bila huruf akhir sebuah Fi'il adalah sukun dan bertemu dengan awalan Alif-Lam dari sebuah Isim Ma'rifah, maka untuk pelafalannya, baris sukun dari huruf akhir fi'il amar tersebut dibaca dengan baris kasrah. Misalnya: (أَقِمْ الصَّلاَةَ) dibaca (أَقِمِ الصَّلاَةَ)

فِعْل مَعْلُوْم - فِعْل مَجْهُوْل
FI'IL MA'LUM (Kata Kerja Aktif) - FI'IL MAJHUL (Kata Kerja Pasif)


Dalam tata bahasa Indonesia, dikenal istilah Kata Kerja Aktif dan Kata Kerja Pasif. Perhatikan contoh berikut ini:

Abubakar membuka pintu. --> kata "membuka" disebut Kata Kerja Aktif.
Pintu dibuka oleh Abubakar. --> kata "dibuka" disebut Kata Kerja Pasif.

Dalam tata bahasa Arab, dikenal pula istilah Fi'il Ma'lum dan Fi'il Majhul yang fungsinya mirip dengan Kata Kerja Aktif dan Kata Kerja Pasif.

Perhatikan dan bandingksan kedua contoh kalimat di bawah ini:


  • Fi'il ضَرَبَ (=memukul) adalah Fi'il Ma'lum (Kata Kerja Aktif). Dinamakan Fi'il Ma'lum (ma'lum artinya yang diketahui) karena Fa'il atau Pelakunya diketahui. Dalam contoh di atas Umar bertindak selaku Fa'il atau pelaku pekerjaan yakni memukul.
  • Fi'il ضُرِبَ (=dipukul) adalah Fi'il Majhul (Kata Kerja Pasif). Dinamakan Fi'il Majhul (majhul artinya yang tidak diketahui) karena Fa'il atau Pelakunya tidak diketahui atau tidak disebutkan. Dalam contoh di atas, Umar bukan merupakan Fa'il (Pelaku) melainkan disebut dengan istilah Naib al-Fa'il (نَائِبُ الْفَاعِل) atau Pengganti Pelaku.

Fi'il Majhul dibentuk dari Fi'il Ma'lum dengan perubahan sebagai berikut:
a) Huruf pertamanya menjadi berbaris Dhammah
b) Huruf sebelum huruf terakhirnya menjadi berbaris Kasrah untuk Fi'il Madhy dan menjadi berbaris Fathah untuk Fi'il Mudhari'.



Fi'il Madhy أَمَرَ (=memerintah) menjadi Fi'il Majhul أُمِرَ (=diperintah):

  • أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللهَ = aku diperintah agar menyembah Allah
  • أُمِرْنَا أَنْ نَعْبُدَ اللهَ = kami diperintah agar menyembah Allah
  • أُمِرْتَ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ = engkau (lk) diperintah agar menyembah Allah
  • أُمِرْتِ أَنْ تَعْبُدِي اللهَ = engkau (pr) diperintah agar menyembah Allah
  • أُمِرْتُمَا أَنْ تَعْبُدَا اللهَ = kamu berdua diperintah agar menyembah Allah
  • أُمِرْتُمْ أَنْ تَعْبُدُوا اللهَ = kalian (lk) diperintah agar menyembah Allah
  • أُمِرْتُنَّ أَنْ تَعْبُدْنَ اللهَ = kalian (pr) diperintah agar menyembah Allah
  • أُمِرَ أَنْ يَعْبُدَ اللهَ = dia (lk) diperintah agar menyembah Allah
  • أُمِرَتْ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ = dia (pr) diperintah agar menyembah Allah
  • أُمِرَا أَنْ يَعْبُدَا اللهَ = mereka (2 lk) diperintah agar menyembah Allah
  • أُمِرَتَا أَنْ تَعْبُدَا اللهَ = mereka (2 pr) diperintah agar menyembah Allah
  • أُمِرُوْا أَنْ يَعْبُدُوا اللهَ = mereka (lk) diperintah agar menyembah Allah
  • أُمِرْنَ أَنْ يَعْبُدْنَ اللهَ = mereka (pr) diperintah agar menyembah Allah

Fi'il Mudhari' يَعْرِفُ (=mengenal) menjadi Fi'il Majhul يُعْرَفُ (=dikenal):

  • أُعْرَفُ بِكَلاَمِيْ = aku dikenal dari bicaraku
  • نُعْرَفُ بِكَلاَمِنَا = kami dikenal dari bicara kami
  • تُعْرَفُ بِكَلاَمِكَ = engkau (lk) dikenal dari bicaramu
  • تُعْرَفِيْنَ بِكَلاَمِكِ = engkau (pr) dikenal dari bicaramu
  • تُعْرَفَانِ بِكَلاَمِكُمَا = kamu berdua dikenal dari bicara kamu berdua
  • تُعْرَفُوْنَ بِكَلاَمِكُمْ = kalian (lk) dikenal dari bicara kalian
  • تُعْرَفْنَ بِكَلاَمِكُنَّ = kalian (pr) dikenal dari bicara kalian
  • يُعْرَفُ بِكَلاَمِهِ = dia (lk) dikenal dari bicaranya
  • تُعْرَفُ بِكَلاَمِهَا = dia (pr) dikenal dari bicaranya
  • يُعْرَفَانِ بِكَلاَمِهِمَا = mereka (2 lk) dikenal dari bicara mereka
  • يُعْرَفُوْنَ بِكَلاَمِهِمْ = mereka (lk) dikenal dari bicara mereka
  • يُعْرَفْنَ بِكَلاَمِهِنَّ = mereka (pr) dikenal dari bicara mereka

فِعْل مُجَرَّد
FI'IL MUJARRAD


Menurut asal kata dan pembentukannya, Fi'il terbagi dua:
1. FI'IL MUJARRAD ( فِعْل مُجَرَّد ) yaitu fi'il yang semua hurufnya asli.
2. FI'IL MAZID ( فِعْل مَزِيْد ) yaitu fi'il yang mendapat huruf tambahan.

Fi'il Mujarrad pada umumnya terdiri dari tiga huruf sehingga dinamakan pula FI'IL MUJARRAD TSULATSI ( فِعْل مُجَرَّد ثُلاَثِي ) dan mempunyai enam wazan ( وَزْن ) atau timbangan (pola huruf dan harakat) yakni:

1. فَعَلَ - يَفْعُلُ misalnya: نَصَرَ - يَنْصُرُ (=menolong)
2. فَعَلَ - يَفْعِلُ misalnya: جَلَسَ - يَجْلِسُ (=duduk)
3. فَعَلَ - يَفْعَلُ misalnya: فَتَحَ - يَفْتَحُ (=membuka)
4. فَعِلَ - يَفْعَلُ misalnya: عَلِمَ - يَعْلَمُ (=mengetahui)
5. فَعُلَ - يَفْعُلُ misalnya: كَثُرَ - يَكْثُرُ (=menjadi banyak)
6. فَعِلَ - يَفْعِلُ misalnya: حَسِبَ - يَحْسِبُ (=menghitung)

Disamping Fi'il Mujarrad Tsulatsi yang terdiri dari tiga huruf, terdapat pula Fi'il Mujarrad Ruba'i ( فِعْل مُجَرَّد رُبَاعِي ) yang terdiri dari empat huruf. Fi'il Mujarrad Ruba'i ini hanya mempunyai satu wazan yaitu: فَعْلَلَ - يُفَعْلِلُ .
Contoh: تَرْجَمَ - يُتَرْجِمُ (=menerjemahkan), وَسْوَسَ - يُوَسْوِسُ (=membisikkan waswas), زَلْزَلَ - يُزَلْزِلُ (=menggoncang-goncangkan).

Carilah sebanyak-banyaknya contoh-contoh Fi'il Mujarrad Tsulatsi dari al-Quran dan al-Hadits untuk setiap wazan di atas, beserta artinya masing-masing. 
 

فِعْل مَزِيْد
FI'IL MAZID


Fi'il Mazid berasal dari Fi'il Mujarrad yang mendapat tambahan huruf:

1) Fi'il Mazid dengan tambahan satu huruf. Terdiri dari beberapa wazan seperti:

a. أَفْعَلَ - يُفْعِلُ (huruf tambahannya: Hamzah di awal kata)



b. فَعَّلَ - يُفَعِّلُ (huruf tambahannya: huruf tengah yang digandakan/tasydid)



c. فَاعَلَ - يُفَاعِلُ (huruf tambahannya: Mad Alif setelah huruf pertama)



2. Fi'il Mazid dengan tambahan dua huruf. Terdiri dari beberapa wazan seperti:

a. اِنْفَعَلَ - يَنْفَعِلُ (huruf tambahannya: Alif dan Nun di awal kata).



b. اِفْتَعَلَ - يَفْتَعِلُ (huruf tambahannya: Alif di awal dan Ta di tengah)



c. اِفْعَلَّ - يَفْعَلُّ (huruf tambahannya: Alif di awal dan huruf ganda di akhir)



d. تَفَاعَلَ - يَتَفَاعَلُ (huruf tambahan: Ta di awal dan Mad Alif di tengah)



e. تَفَعَّلَ - يَتَفَعَّلُ (huruf tambahannya: Ta di awal dan huruf ganda di tengah)



3. Fi'il Mazid dengan tambahan tiga huruf. Wazan yang biasa ditemukan adalah:
اِسْتَفْعَلَ - يَسْتَفْعِلُ (huruf tambahannya: Alif, Sin dan Ta di awal kata).



Carilah contoh-contoh Fi'il Mazid dari al-Quran dan al-Hadits dan masukkan ke dalam wazan-wazan yang sesuai serta carilah artinya masing-masing. 
 
 


sumber : http://arabindo.co.nr/

No comments:

Post a Comment