Sunday, 7 July 2013

Cara Dan Strategi Menjadi Guru Profesional

PENDAHULUAN
 Seorang guru di tuntut harus memliki profesionalitas dalam mengajar, karena akan mempengaruhi hasil  belajar dari peserta didik. Ketika  seorang guru yang memiliki kompetensi profesional dan mampu menguasainya dia akan lebih mudah dalam proses mengajar.  karena penting penerapan kompetensi profesional dalam pengajaran di kelas. Guru yang menguasai sepenuhnya bisa mengatur kelas dengan sebaik mungkin, membuat siswanya tidak bosan dengan materi yang di sampaikan, dengan menggunakan metode-metode mengajar yang bersifat persuasif  yakni mengajak para peserta didik untuk bisa mengasah kreatifitasnya, kecerdasanya, kemampuannya melalui tugas-tugas yang di berikan oleh  guru. Dengan demikian guru akan lebih mudah mengajar dan siswapun mau ikut serta dalam pembelajaran dengan metode dan strategi yang telah di siapkan oleh guru.

A.    Pengertian profesi secara umum[1]
Rasulullah SAW (dalam assayuti, hal 36) bahwa “sesuatu pekerjaan yang di serahkan kepada seseorang bukan profesinya, maka tunggulah suatu kehancuran.”(rawahu bukhori muslim)
Kata profesi identik dengan kata keahlian, demikian juga jarvis (1983) mengartikan seseorang yang melakukan tugas profesi juga sebagai orang yang ahli (expert). pada sisi lain profesi mempunyai pengertian seseorang yang menekuni pekerjaan berdasarkan keahlian, kemampuan, teknik dan prosedur berdasarkan intelektualitas. Hal demikian dapat di baca pula pendapat volmer dan mills (1966).
Berbagai macam pengertian profesi diatas menimbulkan makna bahwa profesi yang di sandang oleh tenaga kependidikan atau guru, adalah sesuatu pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan, ketrampilan, kemampuan, keahlian, dan keteladanan untuk menciptakan peserta didik yang memiliki perilaku sesuai yang di harapkan.

B.     Konsep personalisasi guru
Ketrampilan dalam pekerjaan profesi sangat di dukung oleh teori yang telah dipelajarinya. Jadi seorang profesional di tuntut banyak belajar membaca dan mendalami teori tentang profesi yang di gelutinya.suatu profesi bukanlah suatu parmanen, ia akan mengalami perubahan dan mengikuti perkembangan kebutuhan manusia, oleh sebab itu penelitian suatu tugas profesi dianjurkan, di dalam keguruan di kenal dengan penelitian action research. Penggunaan metode ilniah ini menurut sutisna (1989:361) memperkuat unsur rasionalitas yang menggalakan sifat kritis terhadap teori.
Secara konseptual unjuk kerja guru menurut depdikbud dan johson (1980)mencakup tiga aspek, yaitu; (a) kemampuan profesional (b) kemampuan sosial (c) kemempuan personal (pribadi)[2].

C.    Syarat-syarat menjadi guru profesional
Menjadi guru profesional bukanlah pekerjaan yang gampamg, seperti yang di bayangkan semua orang, dengan bermodal penguasaan materi dan menyampaikanya kepada siswa sudah cukup, hal ini belumladapat di kategori sebagai guru yang memiliki pekerjaan profesional, karena guru yang profesional mereka harus memiliki berbagai ketrampilan, kemampuan khusus, mencintai pekerjaanya, menjaga kode etik guru dan lain sebagainya.
Demikian pula halnya seorang guru profesionaldia memiliki keahlian, ketrampilan dan kemampuan sebagai filosofi ki hajar dewantara; tut wuri handayani ing garso sung tolodo, ing madyo mangun kurso.”tidak cukup dengan menguasai materi pelajaran akan tetapi mengayomi murid, menjadi contoh atau teladan bagi murid serta selalu mendorong murid untuk labih baik dan maju. Guru profesional selalu mengembangkan dirinya terhadap pengetahuan dan mendalam keahlianya, kemudian guru profesional rajin membaca literatur-literatur dengan merasa tidak rugi memebeli buku-buku yang berkaitan dengan pengetahuan yang di gelutinya.
Oemar Halmalik dalam bukunya Proses Belajar Mengajar (2001:118), guru profesional harus memiliki persyaratan, yang meliputi:[3]
1.    Memiliki bakat sebagai guru
2.    Memiliki keahlian sebagai guru
3.    Memiliki keahlian yanga baik dan integrasi
4.    Memiliki mental yang sehat
5.    Berbadan sehat
6.    Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang baik
7.    Guru adalah manusia yang berjiwa pancasila
8.    Guru adalah seorang warga negara yang baik

D.    Guru profesional sebagai komunikator dan fasilitator
Di lihat dari peran guru di dalam kelas, mereka beperan sebagai seorang komunikator, mengkomunikasikan materi pelajaran dalam bentuk verbal dan non verbal. Pesan yang di sampaikan kepasa komunikan berupa buku teks,lisan, cerita dan lain-lain.
Pesan itu telah di kemas sedemikian rupa sehingga mudah di pahami. Di mengerti, di pelajari, di cerna, daan di aplikasikan para siswa.
Pesan dalam bentuk verbal tersebut di rancang untuk d sajikan dalam beberapa kali pertemuan dan diterapkan sesuai setandar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, media, dalam alokasi waktu yang sesuai dengan beban dan uatan materi.
Komunikasi materi pelajaran tidak terbatas di dalam kelas semata tetapi dirancang untuk diluar kelas, berupa tugas yang terkontrol dan terukur, baik materi teoritis dan praktis sehingga materi pelajaran yang di sajikan lebih komunikatif. Dialam kelas guru menjelaskan, siswa bertanya, menyimak, sebaliknya guru mendapat informasi dari siswa-siswanya, dan menjawab pertanyaan siswa serta mencari solusi bersama bersama-samakedua belah pihak komunikator, dan komunikan aktif dan peran yang lebih dominan terletak pada siswa atau siswa yang lebih akrif. Pada akhir penyajian materi guru melakukan evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa terhapasa materi yang telah di sampaikan.
Komunikasi pembelajaran dan komunikasi umum memiliki perbedaan dalam aspek tujuan; komunikasi pembelajaran mempunya tujuan lebih spesifik atau khusus. Kekhususan inilah yang dalam proses komunikasi melahirkan istilah-istilah khusus seperti; penerangan, proganda indroktrinisasi, agitasi, dan pendidikan. Komunikasi umum tujuan bersifat umum dan tidak terukur.
Dalam bagian ini akan diulas secara garis besar isi serta arahan prespektif (wajib diikuti) setiap butir kemampuan dasar keguruan tersebut, agar menjadi lebih jelas apa yang mesti di usahakan atau di kerjakan olh guru dalam meniti serta mengembangkan karirnya.

a)        Guru dituntut menguasai bahan ajar
Ciri khas jasa sekolah (guru) dalam mendidik siswanya adalah membantu siswa dalam memperkembangkan akalnya(bidang ilmu pengetahuan ) dan membantu agar siswa menguasai kecakapan kerja tertentu (selaras dengan tuntutan masyarakat serta selaras dengan tuntutan teknologi)untuk kepentingan ini,mutu penguasaan bahan ajar dari para guru sangat menentukan keberhasilan pengajarnnya. Guru hendaknya menguasai bahan ajar wajib (pokok) , bahan ajar pengayaaan dan bahan ajar penunjang dengan baik untuk keperluan pengajaranya.

b)        Guru mampu mengelola program belajar-mengajar
Guru di harapkan menguasai secara fungsional tentang pendekatan sistem pengajaran, asas-asas pengajaran, prosedur, metode, teknik-teknik pengajaran, menguasai secra mendalam serta berstruktur bahan ajara, dan mampu merancang penggunaan fasilitas pengajaran (dalam banyak hal, guru di harapkan mampu membuat alat bantu atau media pembelajaran). Secara garis besar tuntutan dari butir kedua kompetensi profesional ini adalah guru di harapkan mampu menyusun satuan pelajaran (SP) yang berbobot

c)         Guru mampu mengelola kelas
Kelas sebagai kesatuan kelompok belajar hendaknya berkembang menjadi kelompok elajar yang penuh persahabatan serta kerjasama, yang bersemangat untuk belajar (bermotivasi yang berkeinginan mencapai prestasi yang memiliki cita-cita dan yang menangkap makna belajar), yang berkedisiplinan dalam menyelesaikan tugas-tugas, yang efektif, efesien dalam penggunaan waktu belajar, dan secara keseluruhan situasi kelas tersebut menyenangkan anggotanya (siswadan guru).
Jadi inti dari pengelolaan kelas adalah usaha menciptakan situasi sosial kelas yang kondusif untuk belajar sebaik mungkin tentu saja kondisis dan fasilitas kelas (prasarana dan sarana pengajaran khususnya media dan sumber belajar) yang perlu di dayagunakan dalam pengelolaan kelas keamanan, ketertiban kelas dan semangat belajar di sebabkan oleh banyak faktor penting adalah mutu pengajaran guru yang rendah.

d)        Guru mampu menggunakan media dan sumber pengajaran
Media pengajaran adalah alat penyalur pesan pengajaran, baik yang bersifta langsung maupun yang tidak langsung (misal: media rekaman). Pendayagunaan media dan sumber pengajaran dapat berupa penggunaan alat (media)mbuatan guru, pemanfaatan kekayaan alam sekitar untuk belajar, pemanfaatan perpustakaan, pemnfaatan laboratoriu, pemanfaatan nara sumber serta pengembang pengajaran di sekolah, dan pemanfaatan fasilitas teknologi pengajaran yang lain.
Kemampuan guru dalam membuat alat pengajaran atau media pengajaran, mengorganisasi alat atau media pengajaran dengan baik tahap perencanaan maupun pelaksanaanya.

e)        Guru menguasai landasan-landasan kependidikan
Landasan-landasan kependidikan adalah sejumlah disiplin ilmu yang wajib didalami oleh calon guru. Yang mendasari asas-asas kebijakan pendidikan (baik dalam sekolah maupun diluar sekolah).
Yang tergolong dalam kajian landasan –landasan kependidikan adalah rumpun mata kuliah dasar kependidikan (kelompok PENdalam kurikulum LPTK), yaitu ilmu pendidikan, psikologi pendidikan, administrasi pendidikan, bimbingan dan konseling dan filsafat pendidikan.
Guru yang mempunyai kompetensi pedagogik tinggi adalah guru yang senantiasa mempunyai ketrampilan mengajar yang sangat baik, yaitu dengan berbagai cara dalam memilih model, strategi dan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik Kompetensi Dasar dan karakteristik peserta didiknya. Metode pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukakam suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.
Agar tujuan pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah di rumuskan oleh pendidik, maka perlu mengetahui, mempelajari beberapa metide mengajar serta di praktekan pada saat mengajar ada beberapa metode mengajar seorang guru profesional yaitu:

1)        Metode ceramah (preaching method)[4]
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umunnya mengikuti secara pasif. Muhibbinsyah (2003). Metode ceramah dapat di katakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.

2)        Metode diskusi (discussion method)
Muhibiansyah (2003) mendifinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubunganya dengan memecahkan masalah (problem solving) metode ini lazim juga disebut diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (scialized recitation). Metode diskusi di aplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk :
1.    Mendorong siswa berpikir kritis
2.    Mendorong siswa mengepresikan pendapatnya secara bebas
3.    Mendorong siswa menyumbangkan buah pikiranya untuk memecahkan masalah bersama
4.    Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan seksama.

3)        Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urrtan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang di sajikan (muhibbinsyah 2003) metode demonstrasi adalah metode yang di gunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.
Manfaat psikologis paedagogis dari metode demonstrasi adalah :
a.     Perhatian siswa dapat lebih di pusatkan
b.    Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari
c.     Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa

4)        Metode Ceramah Plus
Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode lainya. Ada tiga macam metode ceramah plus yaitu :
a.     Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT)
Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara metode ceramah dengan tanya jawab dan pemberian tugas metode campuran ini idealnya di lakukan secara tertib yaitu :
1.      Penyampaian materi oleh guru
2.      Pemberian peluang bertanya antara guru dengan siswa
3.      Pemberian tugas kepada siswa
b.      Metode ceramah plustama diskusi dan tugas(CPDT)
Metode ini di lakukan secara tertib sesuai urutan pengkombinasianya, yaitu pertama guru menguraikan materi pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.
c.       Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
Metode ini adalah kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan.

5)        Metode Resitasi (recitation method)
Metode resitasi adalah suatu metode mengajar di mana siswa di haruskan membuat resume dengan kalimat sendiri.

Tabel kelebihan dan kelemahan Metode Resitasi
No
Kelebihan
Kelemahan
1
Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat di ingat lebih lama.
Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya meniru hasil perkerjaan temanya tanpa mauh bersusah payah mengerjakan sendiri.
2
Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri.
Terkadang tugas di kerjakanoleh orang lain tanpa pengawasan.
3
Sukar memberiakan tugas yang memenuhi perbedaan individual.

Metode Percobaan (Experimental Method)
Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok,  untuk di latih melakukan suatu proses atau percobaan. Metode percobaan adalah suatu metode mengajar yang menggunakan tertentu dan di lakukan lebih dari satu kali misalnya di laboratorium[5]. Menurut roestiyah (2001:80) bahwa metode experimen adalah suatu cara mengajar di mana siswa malkukan suatu percobaan tentang sesuatu hal,mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaanya kemudian hasil pengamatan itu di sampaikan ke kelasa dan di evaluasi oleh guru[6].

6)        Metode karya wisata
metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang di rancang terlebih dahulu oleh pendidik dan di harapakan siswa membuat laporan dan di diskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta di dampingi oleh pendidik, yang kemudian di bukukan.
Metode field trip atau karya wisata menurut mulyasa (2005:112) merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang di lakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipun karya wisata memiliki banyak hal yang bersifat non akademis, tujuan umum pendidikan dapat segera di capai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang dunia luar[7].

7)        Metode latihan ketrampilan
Metode latihan ketrampilan adalah suatu metode mengajar dimana siswa diajak ke tempat latihan ketrampilan untuk melihat bagaimana  cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakanya, untuk apa di buat, apa manfaat dan sebagainya.

8)        Metode mengajar beregu (team teaching method)
Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik di tunjuk sebagai kordinator. Cara pengujianya, setiap pendidik membuat soal, kemudian di gabung. Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut.

9)        Metode mengajar sesama teman (peer teaching method)
Metode mngajar sesama teman adalah suatu metode mengajar yang di bantu oleh temanya sendiri.

10)    Metode pemecahan masalah (problem solving method )
Metode ini adalah suatu metode mengajar yang mana siswanya di beri soal-soal, lalu di minta pemecahanya.

11)    Metode perancangan (project method)
Metode ini yaitu suatu metode mengajar di mana pendidik harus merancang suatu proyek yang akan di teliti sebagai obyek kajian.

12)    Methode bagian (teileren method)
Adalah suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian misalkan ayat per ayat kemudian di sambung lagi dengan ayat lainya yang tentu saja berkaitandengan masalahnya.


PENUTUP
Dengan demikian guru harus memiliki komptensi prfofesional guna meningkatkan kulitas peserta didik beserta mencerdaskan anak bangsa. Dalam upaya pembentukan karakeristik siwa yang berlandaskan kependidikan dan juga mempunyai kepribadian yang baik. Pembahasan tentang cara dan strategi menjadi guru profesional yang saya sajikan beserta teori kajian ilmu pengetahuan yang melingkupinya. Saya berharap besar akan kritiakan dan saran dalam upaya peningkatan mutu kualitas pengetahuan saya, walaupun didalamnya masih terdapat kesalahan dan kekurangan.


[1] (dalam assayuti, hal 36), Jarvis (1983), Volmer dan Mills (1966).
[2] Sutisna (1989:361), Johson (1980)
[3] Oemar Halmalik. Proses Belajar Mengajar (2001:118)
[4] Muhibbinsyah (2003)
[5] Syaiful Bahri Djamarah, (2000), Roestiyah (2001:80)
[6]  Roestiyah (2001:80)
[7]  Mulyasa (2005:112)


http://carmi92.blogspot.com/2013/06/cara-dan-strategi-menjadi-guru.html 
 

No comments:

Post a Comment